Skip to main content
Artikel

Jangan Lagi Sebut Ganja di Desa Agusen

Dibaca: 407 Oleh 20 Jan 2020November 21st, 2020Tidak ada komentar
Jangan Lagi Sebut Ganja di Desa Agusen
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Maraknya pemberitaan tentang kasus Narkoba jenis Ganja di media massa telah mengindikasikan bahwa wilayah Agusen memang sangat cocok untuk tumbuh kembangnya ganja dengan kualitas tanpa tanding. Hingga kini, setiap kali ada penangkapan ganja di Aceh atau Sumatera Utara, nama Agusen akan selalu disandingkan maka  Petani Ganja di Kampung Agusen Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh menjadi perhatian Pemerintah Daerah dan BNN. Maka sangat perlu dukungan yang sangat serius.

Agusen tidak hanya terkenal di Gayo Lues, Aceh, tapi juga di Sumatera Utara. Bahkan mancanegara. Ganja yang tumbuh subur di desa ini, didaulat sebagai yang terbaik di dunia.Alhasil, tiap kali nama Agusen disebut, tiap itu pula nama daun surga muncul.

Nama Agusen pun sempat menjadi trending topik di 2014. Saat itu, Badan Narkotika Nasional menghanguskan 30 hektar ladang ganja. Lokasinya memang jauh, sehari jalan kaki ke hutan yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Meski tidak diketahui siapa pemilik tanaman terlarang itu, namun dipastikan posisi kebunnya masuk wilayah Agusen. Desa terakhir di Kecamatan Blangkejeren ini memang berbatasan langsung dengan taman nasional dan hutan lindung. Begitu pula dengan tanahnya yang subur Alam yang sangat Alami.

BNN Kabupaten Gayo Lues dengan program Grand Design Alternatif Development (GDAD 2016-2025) yang saat ini sedang berjalan program  petani Ganja beralih ke tanaman unggulan seperti Kopi dan (life skill) melatih masyarkat Kampung Agusen untuk membuat suatu produk yang bisa di kembangkan untuk meningkat ekonomi masyarakat Agusen tidak sampai disini saja Pemerintah Daerah juga membuat Lokasi Agusen tersebut menjadi objek Wisata yang mana Sungai Agusen masih alami air pegunungan.

Berdasarkan sejarahnya, Agusen awalnya dusun yang berinduk ke Kampung Geleh. Dusun yang dikhususkan untuk orang-orang berpenyakit kusta, semasa penjajahan Belanda. Dikarenakan didirikan bulan Agustus, maka nama yang disematkan adalah Agusen. Resmi menjadi desa pada 2004.(Fikri) 20/01/2020

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel